Saat
hati terpaut pada seseorang, ada rasa ingin memiliki dan hidup dalam kebersamaan.
Tapi apa daya tangan tak sampai, padahal hati ingin memeluk rembulan. Jika
demikian, bolehkah kita menyebut namanya dalam do’a?
Tidak mengapa seorang laki-laki
berdoa menyebut nama wanita yang ia inginkan, begitu pun wanita berdoa menyebut
laki-laki yang dia inginkan, kemudian memasrahkan hasilnya kepada Allah ta’ala.
Namun jika dia berdo’a dengan lafal umum seperti, “Aku ingin istri yang sholehah”…
atau “Aku suami yang sholeh”.. maka ini lebih utama.
Terkadang
menyebut nama dan mengulang-ulangnya dalam doa, akan membuat seseorang terikat
pada yang kita sebut itu. Padahal dia belum tahu apakah dia bisa mendapatkan
apa yang dia sebut itu ataukah tidak? Kalau tidak mendapatkannya, maka
bertambahlah kesedihan dan penyesalannya. Oleh karena itu yang paling tepat
adalah menyerahkan semua kepada Allah dan ridho terhadap apa yang Allah ta’ala
pilihkan untuknya.
Dekap Dia
dalam Doa
Jika
memang harus menyebut namanya, maka hendaknya ia menyertakan kebaikan dalam
doanya dengan mengatakan, “Jika dia baik untukku maka mudahkanlah dia untukku”…
atau lafal lain yang semisalnya.
Oleh
karenanya Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam berdoa dengan doa yang umum,
sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha,
أبو داود (1482) عن عائشة رضي الله عنها قالت : " كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يستحب الجوامع من الدعاء ، ويدع ما سوى ذلك " . وصححه الشيخ الألباني رحمه الله في " صحيح سنن أبي داود "
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam menyukai doa yang ringkas , dan meninggalkan doa selain itu”. (Disahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud).
قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله في " شرح رياض الصالحين
" (6/16) : " يعني أنه إذا دعا يختار من الدعاء أجمعه ، ويدع التفاصيل ؛
وذلك لأن الدعاء العام أبلغ في العموم والشمول من التفاصيل " انتهى بتصرف
يسير .
Syaikh Utsaimin –rahimahullah-
berkata, “Yakni, ketika beliau berdo’a beliau memilih doa yang ringkas dan
tidak merincinya. Hal itu dikarenakan doa yang umum akan mencakup hal yang
banyak dari pada doa yang rinci”.[1]
Ini do’a
Pamungkas
وقال القاسم بن عبد الرحمن كان عبد الله بن مسعود
رضي الله عنه يقرأ القرآن فإذا فرغ قال أين العزاب فيقول ادنوا مني ثم قولوا اللهم
ارزقني امرأة إذا نظرت إليها! سرتني وإذا أمرتها أطاعتني وإذا غبت عنها حفظت غيبتي
في نفسها ومالي.
Al Qosim bin
Abdirrahman berkata, “Ketika Ibnu Mas’ud selesai membaca Al Qur’an belau
menyeru, ‘Mana orang-orang yang masih bujang!? Mendekatlah! Lafalkan dalam doa
kalian,
Allahummarzuqni imroatan idzaa nazhortu ilayha sarrotni wa iddzaa amartuhaa athoo’atni wa idzaa ghibtu ‘anhaa hafazhot ghaybati fi nafsihaa wa maali
(Wahai Allah
rizkikan kepadaku wanita yang jika aku melihatnya dia menyenangkanku, jika aku
memerintahnya dia mentaatiku, dan jika aku pergi darinya dia menjaga dirinya
dan hartaku selama aku pergi).[2]
Doa di atas termasuk do’a jawami’,
yaitu doa yang ringkas namun mencakup banyak hal. Doa tersebut mencakup
kriteria wanita shalihah yang pernah disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alayhi
wasallam kepada Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu:
“Maukah
aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu
istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan
mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh
Muqbil t berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas
syarat Muslim.”).
Penyusun:
Achmad Tito Rusady, ghofarollahu lahu.
Joyo Agung, 6
Sya’ban 1436 H.
[2] محمد بن أبي بكر بن أيوب بن سعد شمس الدين ابن قيم الجوزية، روضة
المحبين ونزهة المشتاقين، (دار الكتب العلمية، بيروت، لبنان، 1403هـ/1983 م)، الجزء 1، ص.159
Permisi jika doa nya seperti ini pak?
BalasHapusYa Allah jika hamba boleh memilih dan meminta kepadamu jadikanlah si A menjadi jodoh hamba ya Allah karena dia baik dan sholehah . Apakah benar ?
Boleh aja sih...tp doanya memaksa bgt.
HapusGimna yg baik nya bg,, kita nya hrus sia a jodoh kita
Hapussebaiknya: Ya Allah jika dia baik untukku maka permudahkanlah, jika dia tidak baik untukku maka jauhkanlah gantilah yang lebih baik.
BalasHapusselengkapnya bisa dengan membaca doa istikoroh berikut:
Dari Jabir bin ‘Abdillah, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كُلِّهَا ، كَمَا يُعَلِّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ « إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ »
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengajari para sahabatnya shalat istikhoroh dalam setiap urusan. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a:
“Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih”
Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya.”[HR. Bukhari no. 7390, dari Jabir bin ‘Abdillah]
Read more https://rumaysho.com/881-panduan-shalat-istikhoroh.html
Terimakasih kak
BalasHapusasalamulaikum wr.wb
BalasHapusjika saya berdoa kepada allah meminta agar si M menjadi jodoh saya, atas dasar rasa sayang saya kepadanya dan juga ingin mewujudkan niat baik saya (menikahinya)
apakah di perbolehkan menurut islam?
Boleh. Tidak berdosa. Tapi tetap diimbangi permohonan kepadaNya, bila dia bukan yang terbaik bagiku maka gantikan untukku yang lebih baik. Sebagaimana tertera dalam doa istikhoroh. Yang mengajarkan kita untuk siap mendapatkan, dan rela bila bukan jodohnya.
HapusBagaimana kalo misalnya menyukai pria non muslim ? Berdoa agar dia mendapat hidayah dan dia yg terbaik mjd jodoh kita ?
BalasHapusResikonya berat. Karena suami harusnya ada seorang pembimbing. Yg faham agama. Membimbing istri dan anaknya. Serahkan saja jodoh Anda kepada Allah. Dia akan pilihkan yg terbaik yg membuat Anda bahagia.
HapusAssalamualaikum. Mau tanya, kalau saya mencintai seseorang kemudian hampir tiap selesai sholat saya selalu menyebut nama nya agar Allah pertemukan saya dengan dia kelak di suatu pelaminan, apakah boleh seperti itu? Lalu saya juga selalu mendoakan agar dia diberi jalan keluar dari setiap masalahnya, dan saya selalu meminta pada Allah agar dia tahu betapa saya menyayangi dan mencintai nya?
BalasHapusWaalaykumussalam warohmatullah wabarokatuh doa tersebut baik, tapi Anda harus siap bila dia bersama orang lain. Karena itu tandat keikhlasan Anda terhadap takdir Allah ta'ala.
HapusUntuk menyebut namanya dalam sholat tahajud...apakah kita harus izin dulu kepada yg memiliki nama atau tidak perlu izin
BalasHapusTidak perlu
BalasHapussaya melakukan hal yg sama dgn rekan2 di atas, menyebut namanya dalam doa saya, kadang saya brtanya, jika memang dy bkn yg trbaik utk saya, mengapa hati kecil ini begitu menginginkan dy utk jd imam saya? mohon pencerahannya..
BalasHapusJadi intinya menyebut nama nya gak papa tapi kalo ternyata dia bukan jodoh kita...kita gak boleh menyesal dan harus ikhlas
BalasHapusBoleh kach kta brdo'a agar kita di pisah kan dgen tunangannya
BalasHapusBisakah solat istikhoroh dan khajad bisa menghancurkan cinta yg tak dapt restu orang tua si lelaki (karna masa lalu perempuan yang sudah pernah menikah)???
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb saya baru putus dgn tunangan karena suatu hal tapi dlm hati kecil saya dan dalam setiap doa saya masih menghrapkan dia apkah boleh saya masih menyebut namanya dlm doa ?mohon pencerahannya
BalasHapuswa'alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh... sebaiknya ikhlaskan, karena Allah ta'ala berfirman, "Bisa jadi kalian mencintai sesuatu padahal ia buruk bagimu, dan bisa jadi kamu membenci sesuatu padahal ia baik bagimu". QS. Al Baqoroh 216
Hapusbolehkah mendoakan mantan agar bisa menjadi jodoh kita?
BalasHapusBolehkah menyebut nama panggilannya saja soalnya saya tdk tahu nama aslinya #bantujawab🙏
BalasHapusSebaiknya nama lengkapnya
HapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Saya sudah menjalin hubungan hampir 1 thun ketika sy mau menikahinya uang mahar kurang secara tiba2 pihak si wanitanya langsung memutuskan/membatalkan pernikahan... Apakah ini bertanda dia bukan jodoh saya atau gmna... Lalu saya istiqoroh lalu menyebut namanya dalam do'a supaya dia mau kembali ke saya
BalasHapusWaalaykumussalam warohmatullah wabarokatuh.. Di antara sifat shalihah seorang wanita adalah setia, komitmen dengan apa yang sudah disepakati. Di antara kriteria wanita yang baik adalah wanita yang mau menerima calon suami apa adanya.
HapusAhmad meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ مِنْ يَمْنِ الْمَرْأَةِ تَيْسِيْرُ صَدَاقُهَا وَتَيْسِيْرُ رَحِمُهَا.
“Di antara kebaikan wanita ialah memudahkan maharnya dan memudahkan rahimnya.”[2]
Read more https://almanhaj.or.id/3554-hal-hal-yang-berkaitan-dengan-mahar.html
Assalamualaikum, saya masih ingin bertahan padahal dia sudah anggap semuanya biasa, apa saya boleh berdoa agar dia sadar apa yang sudah saya perjuangkan dan pertahankan?
BalasHapusApakah menyebut nama seseorang tanpa izin dalam doa dianggap ghasab???
BalasHapustidak. disebutkan di dalam hadith,
HapusRasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: “وَلَكَ بِمِثْلٍ“
“Tidaklah seorang muslim mendoakan (kebaikan) saudaranya tanpa sepengetahuan dia; melainkan malaikat akan berkata, “Dan untukmu juga”. HR. Muslim dari Abu Darda’ radhiyallahu’anhu.