Mengenal Ciri Khobar

(Serial Mengenal Kaidah Bahasa Arab Episod 3)


Ujang              : “Assalamu’alaykum, Lim”, sapa Ujang pada Salim ketika berpasasan di pelataran masjid pagi itu.

Salim               : “Wa’alaykumussalam, Jang. Kaifa haluk*?.

Ujang              : “Bikhoir walhamdulillah*... Sudah sarapan kah Kau?”.

Salim               : “Nih aku mau ke maqshof*.


Ujang              : “Aha, pas pula. Ayo sama-sama. Aku yang traktir”.

Salim               : “Wah, masyaAllah... jazaakallahu khayran”.

Ujang              : “Waiyyakum..”

(Di maqshof)

Ujang              : “Lim, kemarin kan kita dah bahas macam-macam mubtada’. Nah sekarang coba Kau terangkan apa itu macam-macam khobar?”, tanya Ujang sembari mengaduk kopinya yang baru saja disedu.

Salim               : “ahhhhh”, selesai menyeruput secangkir kopinya, sembari memejamkan kedua matanya seraya sangat menikmati. “Thoyib! Ini pembahasan penting. Di dalam kitab Al Mulakhkhos dikatakan, bahwa khobar adalah penjelasan dari mubtada’. Khobar dibagi menjadi empat macam; mufrod, jumlah ismiyah, jumlah fi’liyah, dan syibhul jumlah”.

Ujang              : “Tunggu Lim, kucatat dulu”, potongnya.

Salim               : “Mufrad artinya khobarnya nakiroh. Misalnya kata jamiilun dalam kalimat  Al Masjidu jamiilun المسجد جميل. Jumlah ismiyah artinya khobarnya didahului isim (kata benda). Misalnya, muhammadun wajhuhu jamilun  محمد وجهه جميل (Muhammad wajahnya tampan). Jumlah fi’liyah artinya khobarnya didahului fi’il (kata kerja). Misalnya, Bambang dzahaba ilaassuuqi بمبانج ذهب إلى السوق (Bambang pergi ke pasar). Syibhul jumlah artinya khobar yang terdiri dari jar dan majrur atau dhorfiyah. Misal untuk  jar dan majrur, Muhammadun fil masjidi  محمد في المسجد(Muhammad di masjid). Dan untuk dhorfiyah misalnya, muhammadun amamal madrasati  محمد أمام المدرسة (Muhammad di depan sekolah). Nah coba Kamu perhatikan kata yang merah itu Jang. Itu semua khobar. Kalau kita hilangkan, kalimatnya menjadi tidak jelas. Karena hanya terdiri dari mubtada’ saja.”

Ujang              : “Bisa Kau kasih contoh lagi, Lim?”

Salim               : “Thoyib. Coba latihan berikut, tentukan mubtada’ dan khobarnya. Dan sebagai pengingat, ciri mubtada’nya adalah ma’rifah :

1.   القُرْآنُ كِتاَبُ اللهِ.
2.   القَلَمُ عَلَى المَكْتَبِ.
3.   الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَوْمِ.
4.   الحَمْدُ للهِ.
5.   ذلِكَ الكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ.
6.   وَاللهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ.
7.   يَا غُلاَمُ سَمِّ اللهَ.
8.   بَيْتُ المُدَرِّسِ بَعِيْدٌ.

***

Kunci jawaban:

·              = Mubtada’
·              = Khobar


Jenis khobarnya
Jenis mubtada’nya
Kalimat
No
Mufrad
Al ta’rif
القُرْآنُ كِتاَبُ اللهِ.
Al qur’an adalah kitabnya Allah
1
Syibhul jumlah jar wa majrur
Al ta’rif
القَلَمُ عَلَى المَكْتَبِ.
Sebuah pena di atas meja
2
Mufrad
Al ta’rif
الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَوْمِ.
Sholat itu lebih baik dari pada tidur
3
Syibhul jumlah jar wa majrur
Al ta’rif
الحَمْدُ للهِ.
Segala puji hanya milik Allah
4
Jumlah ismiyah
Isim isyarah
ذلِكَ الكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ.
Kitab itu (Al Qur’an) tidak ada keraguan di dalamnya sebagai petunjuk bagi orang-orang bertaqwa
5
Jumlah fi’liyah
Lafdzul jalalah
وَاللهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ.
Dan Allah memberi rejeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa batas
6
Jumlah fi’liyah
Harfu nida’
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللهَ.
Wahai pemuda, sebutlah nama Allah
7
Mufrad
Idhafah
بَيْتُ المُدَرِّسِ بَعِيْدٌ.
Rumahnya pak guru jauh
8

Kosa kata baru:
·         Kaifa haluk                   : apa kabar?
·         Bikhoir walhamdulillah            : baik alhamdulillah
·         Maqshof                       : kantin 

Komentar