Pria yang Menunduk


Saat kudapati sebuah kursi kosong paling belakang dalam acara walimah tadi, aku duduk bersebelahan dengan seorang pria berjas hitam. Sedari tadi ia menundukkan kepalanya ke arah lantai. Saat kutatap sesaat wajah dan penampilannya, ia pria berjenggot dan celana panjang yang tidak menutupi mata kakinya.

Sepenggal kisah, di sebuah acara walimah...


Ia menundukkan wajahnya ke lantai, tepat di sebelahku ia masih tetap saja memandangi lantai atau sepatu vantovelnya. Hatiku berdecak kagum dengan usahanya menahan pandangan dari ragam pesona manusia yang lalu lalang di hadapannya, terutama dari kaum wanita yang tidak sepi dari busana-busana yang tidak mengesankan rasa malu.

Pria yang menunduk dari wanita asing baginya itu langka, di tengah banyak pria lain yang gemar mengotori mata. tak sempat kuberkenalan dengannya, kami harus mencari rombongan undangan yang terpisah. Pria itu memang diam, tapi keteduhannya telah memercikkan nasehat pada lelaki disampingnya, sebatang cemeti untuk jiwa ini yang masih belajar dikendalikan.

2 Sya'ban 1435 H, SoeHat, Kota Malang

Komentar