Dari Abu Said
al-Khudri radhiyallahu ‘anhu[1], dalam hadis yang panjang, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda
tentang syafaat di hari kiamat[2],
حتى إذا خلص المؤمنون من النار، فوالذي نفسي بيده، ما منكم من أحد بأشد مناشدة لله في استقصاء الحق من المؤمنين لله يوم القيامة لإخوانهم الذين في النار، يقولون: ربنا كانوا يصومون معنا ويصلون ويحجون، فيقال لهم: أخرجوا من عرفتم، فتحرم صورهم على النار، فيخرجون خلقا كثيرا قد أخذت النار إلى نصف ساقيه، وإلى ركبتيه، ثم يقولون: ربنا ما بقي فيها أحد ممن أمرتنا به، فيقول: ارجعوا فمن وجدتم في قلبه مثقال دينار من خير فأخرجوه، فيخرجون خلقا كثيرا، ثم يقولون: ربنا لم نذر فيها أحدا ممن أمرتنا…
Setelah orang-orang mukmin itu
dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak
untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka
memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa
bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka)
orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar
oleh api neraka.
Para mukminin inipun mengeluarkan
banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai
betisnya dan ada yang sampai lututnya.
Kemudian orang mukmin itu lapor
kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan
dari neraka, sudah tidak tersisa.”
Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang
masih memiliki iman seberat dinar.”
Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang
disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak
meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR.
Muslim no. 183).
Memahami hadis ini, Imam Hasan al-Bashri menasehatkan,
استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة
”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman.
Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.”
Imam Ibnul Jauzi menasehatkan kepada teman-temannya,
إن لم تجدوني في الجنة بينكم فاسألوا عني وقولوا : يا ربنا عبدك فلان كان يذكرنا بك
”Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka
tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ’Wahai Tuhan kami, hambaMu
fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.”
Kemudian beliau menangis.
[1]
Abu Sa’id Al-Khudri adalah orang ke tujuh yang banyak
meriwayatkan hadist dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Telah meriwayatkan 1.170 hadits. Tujuh sahabat itu adalah:
الْمُكْثِرُوْنَ فِي رِوَايَةِ الأَثَرِ ... أَبُوْ هُرَيْرَةَ يَلِيْهِ ابْنُ عُمَر وَأَنَسٌ وَالحَبْرُ كَالخُدْرِيِّ ... وَجَابِرٌ وَزَوْجَةُ النَّبِيِّ
الْمُكْثِرُوْنَ فِي رِوَايَةِ الأَثَرِ ... أَبُوْ هُرَيْرَةَ يَلِيْهِ ابْنُ عُمَر وَأَنَسٌ وَالحَبْرُ كَالخُدْرِيِّ ... وَجَابِرٌ وَزَوْجَةُ النَّبِيِّ
Komentar
Posting Komentar