.: Jagalah Allah, Allah akan Menjagamu :. >> [Part 1]

عَنْ أَبِي عَبَّاسٍ عَبْدِ اللهِ بنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: كُنْتُ خَلْفَ النبي صلى الله عليه وسلم يَومَاً فَقَالَ: (يَا غُلاَمُ إِنّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ : احْفَظِ اللهَ يَحفَظك، احْفَظِ اللهَ تَجِدهُ تُجَاهَكَ، إِذَاَ سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَاَ اسْتَعَنتَ فَاسْتَعِن بِاللهِ، وَاعْلَم أَنَّ الأُمّة لو اجْتَمَعَت عَلَى أن يَنفَعُوكَ بِشيءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلا بِشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ لَك، وإِن اِجْتَمَعوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشيءٍ لَمْ يَضروك إلا بشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفعَت الأَقْلامُ، وَجَفّتِ الصُّحُفُ)[146] رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح - وفي رواية - غير الترمذي: (اِحفظِ اللهَ تَجٍدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إلى اللهِ في الرَّخاءِ يَعرِفْكَ في الشّدةِ، وَاعْلَم أن مَا أَخطأكَ لَمْ يَكُن لِيُصيبكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُن لِيُخطِئكَ، وَاعْلَمْ أنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَربِ، وَأَنَّ مَعَ العُسرِ يُسراً)[147]

Abdullah bin ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak
memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” [HR. Imam Tirmidzi dalam Sunan At Trmidzi no. 2516, Imam Ahmad bin Hambal dalam Al Musnad: 1/307, dan beberapa ulama lainnya.]

Penjelasan Hadith:
Lafazh, “Aku berada di belakang Nabi”, maknanya adalah Abdullah bin Abbas berkendaraan bersama Nabi, atau bisa juga maknanya Abdullah bin Abbas berjalan di belakang Nabi. Bagaimanapun kondisi Abdullah bin Abbas, yang terpenting adalah wasiat agung yang diberikan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam kepada beliau.

Lafazh, “Wahai nak”. Menunjukkan bahwa Abdullah bin Abbas saat itu masih kecil. Dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam wafat, usia Abdullah bin Abbas saat itu 15 tahun atau kurang dari itu.

Lafazh, “Aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat”. Ini adalah kalimat untuk memberikan perhatian dan penekanan isi dari wasiat beliau. Yaitu, “Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu”. Ini adalah kalimat yang agung nan tinggi. “Jagalah Allah” maksudnya adalah jagalah batasan-batasan yang Allah taala tetapkan dalam syariatNya, dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Demikian juga artinya adalah engkau mempelajari agamaNya (Islam), yang dengan ilmu itu engkau bisa beribadah, bermuamalah, dan berdakwah. Maka jagalah Allah, Allah akan menjagamu, Allah juga menjaga agamamu, keluargamu, harta dan jiwamu. Karena Allah ta’ala membalas orang-orang yang berbuat baik dengan kebaikanNya.

Dan hal yang terpenting dari perkara ini adalah agamamu dijaga oleh Allah dan menyelamatkanmu dari penyimpangan dan kesesatan. Karena setiap kali manusia itu mendapatkan petunjuk, Allah ta’ala akan menambahnya petunjuk. Sebagaimana firmanNya:

“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya” (QS. Muhammad: 17).


Dengan demikian, siapa yang tidak menjaga Allah maka dia tidak berhak mendapatkan penjagaan dari Allah azza wajalla. Kesimpulannya, lafazh hadith tadi adalah perintah agar seseorang menjaga batasan-batasan (hukum-hukum) Allah azza wajalla.


-Bersambung Insya Allah-

Alafaqir Ila Robbihi, Achmad Tito Rusady, 28/04/15
disarikan dari :
 المكتبة المقروءة : الحديث : شرح الاربعين النووية الحديث التاسع عشر للشيخ محمد بن صالح العثيمين – رحمه الله تعالى -



[146]  أخرجه الترمذي كتاب: صفة القيامة، باب، (2516) والإمام أحمد- عن عبدالله بن عباس، ج1/ص293، (2669).
[147]  الحاكم في المستدرك على الصحيحين – ج3/ ص624، كتاب معرفة الصحابة، (6304) وقال عنه الذهبي في التلخيص: ليس بمعتمد.

Komentar