Tanda Puasa dan Ibada Kita di Ramadhan Diterima


Para ulama telah menyebutkan bahwa amal sholeh yang diterima Allah taala itu ada tandanya. Jika tanda itu ada pada dirimu, maka pujilah Allah taa’la. Karena Dia telah memuliakanmu dengan menerima amal sholehmu. Di antara tandanya adalah:



Membenci maksiat dan tidak mau kembali kepada perbuatan dosa. Jika seorang hamba membeci suatu dosa dan benci untuk kembali kepada perbuatan dosa, maka ketahuilah itu adalah tanda diterimanya amal sholehnya. Jika ingat dosanya yang pernah ia perbuat, lalu ia bersedih dan menyesal, merasa rugi, maka itu adalah tanda bahwa taubatnya telah diterima.


Ibnul Qoyyim berkata dalam Madariju As Salikin:

"أما إذا تذكر الذنبَ ففرح وتلذذ فلم يقبل ولو مكث على ذلك أربعين سنة"

“Adapun jika dia mengingat dosa lalu senang bahkan menikmatinya, maka taubatnya tidak diterima, meski dosa itu telah berlalu empat puluh tahun”.


وقال يحيى بن معاذ:
"مَن استغفر بلسانه وقلبُه على المعصية معقود، وعزمه أن يرجع إلى المعصية ويعود، فصومه عليه مردود، وباب القبول فى وجهه مسدود".

Yahya bin Mu’adz berkata, “Barangsiapa yang beristighfar sedangkan hatinya masih terikat dengan dosa, berazam akan kembali melakukannya, maka puasanya tidak diterima. Pintu diterimanya amal telah tertutup”.


Tanda diterimanya amal ibadah di bulan Ramadhan adalah mendapatkan taufiq dari Allah taala untuk melakukan amal sholeh seperti:

1.     Bertambahnya ketaatan
2.     Bersegera melakukan kebaikan.
3.     Senang melakukan puasa Sunnah.
4.     Puasa syawal dan membaca Al Qur’an
5.     Menjaga sholat jama’ah.
6.     Membenci dan waspada terhadap apa-apa yang telah diharamkan Allah.


Al Hasan Al Bashri berkata:

"إن من جزاء الحسنة الحسنة بعدها، ومن عقوبة السيئة السيئةُ بعدها، فإذا قبل الله العبد فإنه يوفقه إلى الطاعة، ويصرفه عن المعصية،

“Sesungguhnya balasan dari sebuah kebaikan adalah berbuat baik setelahnya. Hukuman dari kejelekan adalah berbuat jelek setelahnya. Jika Allah taala menerima amal sholeh seorang hamba, Allah taala akan membimbingnya untuk melakukan ketaatan, dan memalingkannya dari maksiat”.


وقد قال الحسن: "يا ابن آدم إن لم تكن فى زيادة فأنت فى نقصان".

Al Hasan juga berkata, “Wahai bani Adam, jika kalian tidak bertambah ketaatannya, maka kalian berada dalam kekurangan”.

Syaikh bin Baz rahimahullah pernah ditanya:

“Apa tanda amal sholeh diterima Allah?”

Beliau menjawab, “Tandanya adalah istiqomah dalam berbuat baik, bersungguh-sungguh dalam kebaikan, senantiasa dalam ketaatan, berteman dengan orang-orang baik, senang melakukan kebaikan, bersegera untuk melakukan ketaatan, waspada terhadap keburukan. Jika seseorang sedikit kejelekannya, dan banyak kebaikannya, senang melakukan kebaikan, maka ini adalah tanda taufiq dari Allah ta’ala karena amal sholehnya diterima, yakni keadaannya lebih baik setelah beramal”.


Selepas Ramadhan, salafusholeh bersungguh-sungguh berdoa dan memohon kepada Allah ta’ala agar amal mereka diterima:

قال معلى بن الفضل : كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم .

Ma’li bin Al Fadhl berkata, “Orang-orang sholeh terdahulu berdoa kepada Allah ta’ala selama enam bulan agar mereka dipertemukan dengan bulan Ramadhan, dan mereka juga berdoa enam bulan setelahnya agar amal ibadah mereka diterima”.


تقبل لله منا و منكم
Semoga Allah taala menerima amal sholeh kami dan kalian, amin.

****

Diterjemahkan dari:
قناة رياض الصالحين

Oleh: Achmad Tito Rusady, 9 Syawal 1437 H/14 Juli 2016.

Komentar