Sebuah Testimoni: Al Qur’an Mendatangkan Kesembuhan




1)     Nasihat dari Seseorang:

وفي الليل تذر أخوه المرافق قول الله تعالى " وإذا مرضت فهو يشفين "
فأخذ يقرأ عليه طوال الليل ما استطاع من سورة الفاتحة حتى سورة الناس وبعدها نام ، فلما جاء الغد وجد أن أخاه بدأ يتحسن !فأعاد عليه القراءة مرة أخرى كما فعل في الأولى ، وبدأ التحسن واضحاً عليه ، فكرر القراءة عليه عدة مرات ، وبعد أن تم إعادة الفحص مرة أخرى قال الطبيب لأخيه مستغرباُ :هل هذا هو المريض الذي فحصناه في المرة السابقة؟؟ أجابه نعم …. فقد شُفي هذا الرجل بتوفيق من الله ثم بقراءة القرآن الكريم عليه .

Pada suatu malam, seorang lelaki tengah terbaring sakit. Lalu seseorang menasihatinya dengan mengutip firman Allah ta’ala:

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80).


Ia pun membacakan Al Qur’an padanya apa yang sanggup ia baca, sampai ia tertidur. Di pagi harinya, ia mendapati bahwa saudaranya telah membaik. Ia pun menambah bacaan Al Qur’annya seperti yang ia lakukan tadi malam, dan saudaranya tersebut tampak semakin membaik. Ia tambah bacaannya kembali, sampai datanglah seorang dokter untuk mengecek keadaannya, dan dokter itu terheran, “Apakah ini pasien yang kemarin kami periksa?”. Ia pun menjawab, “Ya”. Dokter itu terheran-heran karena pasiennya telah sembuh, berkat taufiq dari Allah ta’ala kemudian bacaan Al Qur’an dari saudaranya.


2)     Kangker Hati:

فتاة صالحة على خلق ودين .. شاء الله أن تصاب بمرض عضال ألا وهو سرطان الكبد ، حُملت إلى المستشفى وبعد فترة قال الأطباء لأخيها إن حالتها تزداد سوءاً وقد تموت في أية لحظة !!ولما شعرت الفتاة بأن حالتها سيئة طلبت من أخيها أن يأتي لها بمصحف لتقرأ فيه ، وأخذت تتلو آيات الله في الليل والنهار وكلما قرأت نفثت في كفيها ثم مسحت به ما استطاعت من جسدها ، وهكذا استمرت أياماً وليالي عدة ، وكانت المفاجأة للأطباء أن الفتاة تتحسن يوماً بعد يوم وبوادر الشفاء تبدو على محياها ، فتعجب الأطباء من ذلك  واستمرت على ذلك حتى شفيت تماماً والحمد لله

Seorang wanita yang shalihah lagi berakhlak mulia, diuji oleh Allah ta’ala dengan penyakit yang kronis, yakni kangker hati. Ia pun dibawa ke rumah sakit, setelah itu para dokter berkata kepada saudaranya bahwa penyakitnya bertambah parah, bahkan usianya tidak lama lagi akan usai. Wanitu itu sangat terpukul dengan berita tersebut. Lalu ia meminta saudaranya untuk memberinya mushaf Al Qur’an, ia membacanya sejak siang hingga malam hari. Setiap kali ia membacanya, ia tiupkan ke telapak tangannya, lalu diusap ke badannya. Ia terus melakukan hal itu siang dan malam. Para dokter pun terkejut dengan perubahan baik pada diri wanita itu. Tanda-tanda kesembuhan itu mulai tampak. Wanita itu pun melakukan hal yang sama sampai ia sembuh.


3)     Kangker Sel yang Langka:

امرأة متزوجة ولها ابن يبلغ من العمر سنتين ونصف ، وفجأة أصبح متعباً جداً ودرجة حرارته مرتفعة ، اختفت ابتسامته ، وذبلت النضارة في وجهه ، ولم يعد صاحب حركة ونشاط .. ذهبوا به إلى المستشفى وأجريت له عدة تحاليل وطلبوا من أهله أن ينوم في المستشفى لإجراء الفحوصات اللازمة ، وكانت الأم تنتظر النتيجة بفارغ الصبر ، قال لها الطبيب :
المرض في الدم .. أجريت الفحوصات على عينة من الدم بعد ذلك قال الطبيب : إن مرض ابنك هو سرطان الدم !!
بدأ علاجه بالمواد الكيماوية وتحسن الطفل قليلاً ، ولكن الطفل بعد عدة أيام انتكست حالته وبدأت الخلايا السرطانية تعاود نشاطها من جديد ، طرقت الأم أبواب المستشفيات الأخرى .. سمعت عن شيخ يقرأ على الناس القرآن ، ذهبت إليه وأخذ يقرأ عليه مدة ثلاثة أسابيع بعد انتهاء المدة ذهبت به إلى المستشفى وأجريت له فحوصات أخرى وقالوا لها :
لا أثر للخلايا السرطانية !!

Seorang ibu memiliki seorang putera berusia dua setengah tahun. Tiba-tiba anaknya tersebut terserang panas tinggi. Ibu ini menjadi sedih dan tidak semangat. Keluarganya membawa anak itu ke rumah sakit. Segala upaya telah dilakukan untuk mengobatinya, sehingga anak tersebut harus menjalani rawat inap. Lalu seorang dokter mengatakan, “Anak ibu terserang penyakit di darahnya”. Dan stelah diperiksa lagi, dokter itu berkata, “Anak Ibu terkena kangker darah”.

Dokter itu pun mencoba mengobatinya dengan obat-obata kimia. Dan anak tersebut sedikit membaik. Akan tetapi setelah beberapa hari, keadaan anak tersebut menjadi terbalik. Kangker sel mulai bergerak. Sang ibu bergegas mencari rumah sakit lain, namun ia mendengar kabar bahwa ada seorang syaikh yang biasa membacakan Al Qur’an kepada orang sakit. Ibu itu pergi ke syaikh tersebut dan memintanya untuk membacakan Al Qur’an untuk anaknya selama tiga pekan. Setelah tiga pekan, sang ibu membawa anaknya ke rumah sakit untuk dicek, dan para dokter mengatakan, “Anak Anda telah terbebas dari kangker sel”




4)     Jatuh dan Kejang:

أقيم في إحدى المستشفيات ندوة عن الرضاعة الطبيعية
فأخذت الدكتورة تشرح للحاضرات أهمية الرضاعة الطبيعية وفوائدها للأم والطفل ، فقامت إحدى الحاضرات ورفعت ابنتها الصغيرة وقالت هذه أكبر مثال على فوائد الرضاعة ، فهي الوحيدة من أخواتها التي أرضعتها من ثديي ، فلم تكمل الشهر الرابع إلا وأصبحت تجلس ، وفي الشهر السادس بدأت تحبو ، ثم مشت قبل إكمال الشهر العاشر !!
وعندما خرجت الأم من الندوة سقطت الطفلة على الأرض وتشنجت وانشلت يديها ورجليها ، وجلست الأم تبكي أمامها ماذا تفعل بها وما الذي أصابها فجأة … ؟! إلى أن هداها الله لتذهب بها إلى إحدى الأخوات الصالحات ، لترقي طفلتها واستمرت معها فترة أسبوعين أو أكثر ، بعدها بدأت تعود صحتها وجوراحها شيئاً فشيئاً إلى أن شفاها الله ، ولله الحمد والمنة .

Di suatu seminar tentang manfaat ASI bagi anak di salah satu rumah sakit, seorang dokter perempuan menjelaskan pentingnya ASI bagi ibu dan anak. Lalu salah seorang ibu berdiri sambil mengangkat anaknya dan berkata, 

 
         “Anakku ini adalah salah satu contoh dari besarnya manfaat ASI. Anak ini adalah satu-satunya anakku yang kuberi ASIku sendiri dibanding dengan anakku yang lain. Belum genap empat bulan, dia sudah bisa duduk sendiri. Bulan keenam mulai merangkak. Lalu bisa berjalan padahal belum genap sepuluh bulan”. Ketika sang ibu keluar dari acara tersebut, anaknya terjatuh. Tiba-tiba saja badannya kaku. Sehingga tangan dan kakinya tampak seperti orang cacat. Sang ibu pun terduduk menangis sedih. Apa sebetulnya yang terjadi pada diri putrinya itu. Dan sampailah Allah ta’ala memberi petunjuk padanya untuk pergi ke salah satu wanita yang biasa meruqyah. Anaknya pun diruqyah dalam kurun waktu dua pekan atau lebih. Setelah itu anaknya menjadi lebih baik dan sehat sedikit demi sedikit, sampai Allah ta’ala menyembuhkannya. Walhamdulillah..


5)     Menderita Spasmofili:

طفل أصيب بالتشنج منذ أن كان عمره سنتين إلى أن تجاوز الخمس سنوات ، ووالده ينتقل به من مستشفى إلى آخر ، ذاهباً به وعائداً ، وقد أخذ جميع أنواع أدوية التشنج من شراب وحبوب ولكن دون جدوى ، وفي أحد المستشفيات أشار عليه أحد المراجعين وقد رأى حال ابنه بأن يجرب (( - يجرب - نتحفظ على هذا المصطلح ،  لأن التجربة قابلة للنجاح والفشل ، أما الرقية الشرعية فهي ليست موضع تجربة ، إنما هي حقيقة صادقة ، ونتائجها مؤكدة لمن أيقن ينفعها ، واستجمع شروطها )) بأنه يجرب الرقية الشرعية ، عندها ذهب بابنه إلى أحد القراء ، وبعد سنة من الاستمرار إذا هو معافى ويصحة جيدة ولم تعد تعاوده تلك التشنجات .:

Seorang anak mengalami Spasmofili (kram dan kejang), sejak usia dua tahun sampai usianya lima tahun. Ayahnya telah berusaha membawanya ke berbagai rumah sakit. Segala bentuk pengobatan telah dicoba, namun ia tidak mendapatkan manfaatnya. Hingga di salah satu rumah sakit, salah seorang dokter mencoba (catatan: percobaan adalah hal yang difahami sebagai usaha yang terkadang berhasil dan terkadang tidak. Adapun ruqyah syar’iyah bukanlah sebuah percobaan. Akan tetapi ruqyah adalah hal yang pasti manfaatnya. Bagi yang benar-benar memenuhi syarat-syaratnya). Dokter itu menyarankan agar anaknya diruqyah. Ia pun pergi kepada seseorang untuk meruqyah anaknya. Hal tersebut berlangsung terus menerus. Hingga anaknya sembuh dan terbebas dari Spasmofili.


6)     Was-was dan Persoalan dalam Rumah Tangga

امرأة مريضة منذ ست سنوات تقريباً وقد ظهرت عليها أعراض المرض من مثل : الوسواس في الغسل ، وضعف البنية ، وترك الصلاة نهائياً ، والبعد عن الزوج .. ذهب بها زوجها إلى الأطباء ولم تستفد منهم شيئا ، ثم أحالوها إلى الطبيب النفسي ونفس النتيجة ، وأخيراً ذكروا لها أحد القراء ، فذهبت إليه وقرأ عليها فترة قصيرة فتحسنت حالتها في فترة قصيرة إلى خمسين في المائة ، واستمرت على القراءة لمدة عام كامل حتى تحسنت تماماً والحمد لله .

Seorang istri menderita sakit selama enam tahun. Di antara bentuk sakitnya adalah waswas dalam bersuci, lemahnya pendirian, mudah meninggalkan sholat, dan tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Suaminya sudah membawanya ke berbagai dokter akan tetapi nihil hasilnya. Begitupun kepada dokter jiwa, juga nihil hasilnya. Dan akhirnya orang-orang menyarankan agar ia pergi ke peruqyah. Istrinya pun diruqyah dengan bacaan Al Qur’an. Dan dalam waktu yang singkat, istrinya membaik, hal itu terus berlangsung sampai satu tahun lamanya. Istrinya pun sembuh total, walhamdulillah.


7)     Penyakit Aneh:

إحدى النساء كانت تشعر بضيق في التنفس مع صداع شديد في الرأس ، وانسداد في الحلق وتغير في لون بشرتها إلى السواد ، وكثرة التثاؤب ، والبكاء المستمر !!ذهبت إلى عدد من الأطباء ولكن دون فائدة واضحة ، فعلاجاتهم مجرد أدوية وعقاقير مهدئة ، إلى أن هادها الله إلى استعمال الرقية الشرعية عند أحد القراء الصالحين ، واستعمال الماء والسدر والعسل .. فأصبحت بعد مدة في صحة جيدة وزالت عنها تلك الأعراض الغريبة

Seorang wanita merasakan jiwanya yang susah, kepala pusing, sakit tenggorokan, perubahan waran kulit kehitam-hitaman, banyak menguap, dan menangis terus menerus. Ia sudah berusaha datang kepada banyak dokter, akan tetapi ia tidak mendapatkan manfaatnya. Pengobatan para dokter itu hanyalah sekedar obar kimia dan bersifat depressants. Sampai akhirnya Allah memberinya petunjuk untuk menggunakan pengobatan ruqyah syar’iyah kepada salah seorang yang shalih. Ia menggunakan air, daun bidara, dan madu. Sehingga ia pun sembuh dan sehat, terbebas dari semua penyakit yang terbilang aneh itu.


8)     Kisah Seorang Pemuda:

شاب يتحدث عن نفسه ويقول :كنت أشعر أن المحافظة على الصلاة أمر صعب جداً ، في البداية كنت أحاول أداءها ولكن مع الزمن بدأت أشعر بما يشبه الملل والخوف ، وقلة النوم ، وفقدان الشهية ، حتى أفلت مني زمام نفسي .. قصّرت كثيراً في واجباتي الدينية ، صرت أشعر بالكراهية لنفسي ، أتهرب من كل إنسان يذكرني بالله والعبادة .. انغمست في المعاصي. ولكنني كنت أبكي في الليل خوفاُ من الله حتى أنام ، واشتكيت حالتي لقريب لي فأشار علي بالرقية الشرعية ، فبدأت باستعمالها بنفسي ، وبعد فترة وجيزة شعرت بأني أحيا من جديد ، حيث بدأت تلك المظاهر السيئة تنقشع من حياتي ، وعُدت إلى ربي وإلى صلاتي واستقامتي أحسن مما كنت عليه ولله الحمد


Seorang pemuda menceritakan pengalaman dirinya sendiri, “Aku merasa bahwa menjaga sholat itu adalah sesuatu yang sangat sulit. Pada awalnya aku berusaha mendirikannya. Akan tetapi beberapa waktu kemudian aku merasa bosan, takut, susah tidur, hilang selera, hingga aku benar-benar hilang semangat hidup.

Aku sering meninggalkan kewajiban-kewajiban agama. Aku menjadi tidak senang pada diriku. Aku tidak suka bertemu orang yang mengingatkanku akan Allah ta’ala dan ibadah. Aku benar-benar hanyut dalam maksiat.

Tetapi aku pernah menangis di suatu malam. Takut kepada Allah ta’ala hingga aku tertidur. Lalu aku curhat kepada salah seorang kerabatku, dan ia menyarankaku untuk melakukan ruqyah syar’iyah. Aku pun meruqyah diriku sendiri.

Beberapa waktu yang sangat singkat, aku merasa hidup kembali dengan kehidupan yang baru. Hilanglah segala fenomena-femomena buruk dalam diriku. Aku kembali kepada Tuhanku dan sholatku. Aku lebih mudah menjaganya dari pada sebelumnya. Walillahilhamd..




9)     Benci Suami dan Anak-anak:

إحدى النساء كانت تعيش عيشة هنيئة في ظل زوجها وأولادها ، وفجأة ظهرت عليها أعراض المرض العضوي والنفسي مثل : القلق الشديد والاكتئاب ، وكره الزوج والأولاد ، والحزن بدون سبب ظاهر ، ثم بدأت رحلتها مع المستشفيات والمصحات واجتهدت في علاج ما أصابها فبذلت الأموال والأوقات ،  ومرت الأيام وقد جربت كل دواء والنتيجة كانت ضعيفة … فجاءت إحدى النساء وأشارت عليها بالرقية الشرعية وأوضحت لها بأنها لا تحتاج من الإنسان إلا يسيراً من الجهد وقليلاً من الوقتفاستمعت لنصيحتها وبدأت تداوم على الرقية وتتداوى بها وتحافظ على الأذكار …. وبحمد الله كان :شفاؤها في وقت لم يستغرق إلا عدة أيام .. فسبحان الله العظيم الشافي الكافي … !! هذه المرأة كي تعبر عن سعادتها بالشفاء فقد رفعت شعاراً كتب عليه :" الرقية الشرعية خير علاج ، والتجربة معي خير برهان الحالة."

Salah seorang wanita pernah hidup bahagia bersama suami dan anak-anaknya. Hingga suatu saat tiba-tiba ia mengalami sakit fisik dan juga psikisnya. Seperti, gelisah, frustasi, benci suami dan anak-anak, sedih tanpa sebab. Ia pun mencoba untuk berobat ke berbagai rumah sakit dan klinik. Ia telah mengeluarkan banyak uang dan waktu untuk hal itu.

Lalu datanglah salah seorang wanita yang menyarankan padanya untuk melakukan ruqyah syar’iyah. Wanita itu meyakinkan padanya bahwa ruqyah tidak perlu mengeluarkan banyak uang, waktu dan tenaga. Akhirnya ia menerima saran wanita itu dan mulai melakukan pengobatan ruqyah. Ia merutinkan ruqyah dan membaca banyak dzikir. Dan walhamdulillah, Allah ta’ala menyembuhkannya dalam hitungan hari saja. Maha Suci Allah yang Maha Agung, Maha Penyembuh dan Maha Mencukupi. Wanita tersebut mengungkapkan kegembiraannya atas kesembuhannya itu dengan membuat bait sya’ir: “Ruqyah syar’iyah adalah pengobatan terbaik. Apa yang telah terjadi padaku adalah bukti yang tak terbantahkan”.


10)                         Gagal Ginjal:

رجل أصيب بفشل كلوي منذ عدة سنوات ، وكان من شدة مرضه أنه صار يحتاج إلى الغسيل يوماً بعد يوم ، حتى شعر بالتعب والإرهاق ، وأصبحت صورة الموت تتراءى بين عينيه كل لحظة !!ولم يفكر في يوم من الأيام أو يخطر على باله أن يكون للرقية وقراءة القرآن نفع أو تأثير في شفائه من هذا المرض الذي ظاهره عضوياً ، إلى أن قيل له :لماذا لا تستعمل الرقية الشرعية ، وبعد إلحاح واستعمال لها إذ به يجد الشفاء والعافية خلال أشهر قليلة ولله الحمد .

Seorang lelaki menderita gagal ginjal bertahun-tahun. Ia harus melakukan cuci ginjal setiap harinya. Hingga ia merasa lelah dan payah. Bayangan kematian sudah ada di depan matanya setiap saat. Ia tidak pernah terbersit untuk menjalani pengobatan ruqyah. Hingga ada yang berkata padanya: “Mengapa Anda tidak meruqyah diri Anda?”. Ia pun mulai meruqyah dan merutinkannya hingga ia pun sembuh dalam hitungan beberapa bulan. Walhamdulillah...


11)                         Susah Bernafas:

كانت تشعر بألم غريب بين الصدر والظهر حتى يصبح تنفسها وكلامها وحركتها صعبة ، فكانت تمسك مكان الألم وتقرأ الفاتحة سبع مرات ، وتقول : بسم الله ( ثلاثا ) أعوذ بعزة الله وقدرته من شر ما أجد وأحاذر ( سبعا ) فكان الألم يذهب سريعاً
Seorang wanita mengalami sakit yang aneh di bagian dada dan punggung. Hingga ia merasa sulit untuk bernafas, berbicara dan bergerak. Lalu ia memegang bagian yang sakit, dan membaca surat Al Fatihah sebanyak tujuh kali. Lalu membaca bismillah tiga kali dan doa:

أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
(A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru )
“Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan.” Sebanyak tujuh kali. (HR. Muslim dan Ibnu Hibban).


12)                         Cacat Fisik:

امرأة حامل ، وفي الشهر الثالث أخبرتها الطبيبة من خلال الأشعة الصوتية بأن الطفل خلقه مشوه !!
أصابها الحزن والجزع بعد سماع هذا النبأ ، ولما أخبرت هذه المرأة إحدى صديقاتها بذلك أشارت عليها بسرعة إسقاطه قبل أن يكبرولكنها لم تفعل خوفاً من الله وعقوبته .. أما صديقتها الأخرى فإنها أشارت عليها بحسن التوكل على الله وصدق اللجوء إليه وكثرة التقرب إليه بصالح الأعمال واستعمال الرقية الشرعية .. فلما فعلت ذلك بصدق وإخلاص ، إذا بها تُنجب ذكرا جميلاً وبدون تشوهات خلقية ، وعاش إلى أن كبر ولله الحمد . 
Seorang ibu hamil mendapat berita dari seorang dokter kandungan, bahwa setelah dicek dengan alat khusus, anak si ibu akan lahir dalam keadaan abnormal. Sehingga membuat ibu tersebut sedih dan ketakutan setelah mendengarnya. Ketika sang ibu memberitahu kepada salah satu temannya, temannya menganjurkannya untuk menggugurkan kandungannya. Tetapi ia tidak ingin melakukannya karena takut akan hukuman Allah ta’ala.

Sedangkan temannya yang lain menasihatinya agar tetap bertawakal kepada Allah ta’ala dengan sebenar-benarnya tawakal, dan memperbanyak amal shaleh serta ruqyah. Ketika sang ibu menjalaninya dengan ikhlas, ia melahirkan anak lelaki yang tampan, tanpa sedikitpun cacat fisiknya dan tumbuh hingga dewasa. Walillahilhamd.


13)                         Demam Tinggi:

شخص أصيب فجأة برعشة في جسمه ولم يعد يستطيع الكلام ، ذهب به أهله إلى أكبر المستشفيات وأمهر الأطباء لكنه لم يستفد منهم كثيراً ، ثم اهتدوا بعد ذلك إلى شيخ جليل استمر في القراءة عليه ، فتحسنت حاله شيئاً فشيئاً ، وهو الآن يعيش في صحة جيدة بين أهله وذويه .
Seseorang terserang demam tinggi sehingga membuatnya tidak bisa berbicara. Keluarganya membawanya ke rumah sakit terbesar di negerinya, dan kepada dokter-dokter terbaik. Akan tetapi mereka tidak mendapatkan hasil yang baik. Kemudian mereka mendapat petunjuk untuk pergi ke salah seorang syaikh terkenal yang membacakan padanya ayat-ayat Al Qur’an. Ia pun membaik sedikit demi sedikit. Hingga sekarang ia pun hidup dalam keadaan baik dan sehat bersama keluarganya.


diterjemahkan dari laman https://forum.sedty.com/t114638.html  



 
>>Ada Syarat untuk Sembuh, Sudahkah Terpenuhi?
Allah ta’ala berfirman:

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
“Katakanlah ; Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman” [QS. Fushshilat/41 : 44].

ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”[QS. Al-Israa’/17: 82].

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” [QS. Yunus/10 : 57].

Maka syarat untuk mendapatkan kesembuhan dan rahmat adalah beriman. Syaikh Abdurrahman As Sa’di rahimahullah menjelaskan,


فالقرآن مشتمل على الشفاء والرحمة، وليس ذلك لكل أحد، وإنما ذلك للمؤمنين به، المصدقين بآياته، العاملين به، وأما الظالمون بعدم التصديق به أو عدم العمل به، فلا تزيدهم آياته إلا خسارًا، إذ به تقوم عليهم الحجة، فالشفاء الذي تضمنه القرآن عام لشفاء القلوب، من الشبه، والجهالة، والآراء الفاسدة، والانحراف السيئ، والقصود السيئة (1) .

 Al Qur’an mendatangkan kesembuhan dan rahmat. Tidak ada yang mendapatkan kedua hal tersebut, kecuali orang-orang beriman, orang-orang yang membenarkan ayat-ayatNya, dan orang-orang yang mengamalkannya.  Adapun orang-orang dzalim yang mendustakan Al Qur’an dan tidak mengamalkannya, maka ayat-ayat tersebut justru mendatangkan kerugian padanya, yakni Al Qur’an akan menuntut mereka di hari qiyamat. Adapun kesembuhan yang datang dari Al Qur’an mencakup kesembuhan bagi hati dari segala syubhat, kebodohan, pikiran-pikiran yang rusak, penyimpangan, dan tujuan-tujuan yang jelek. (Tafsir As Sa’di, Taisirul Karim Ar Rahman, hlm. 465).

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan:

{شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ} أَيْ: يُذْهِبُ مَا فِي الْقُلُوبِ مِنْ أَمْرَاضٍ، مِنْ شَكٍّ وَنِفَاقٍ، وَشِرْكٍ وَزَيْغٍ وَمَيْلٍ، فَالْقُرْآنُ يَشْفِي مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ. وَهُوَ أَيْضًا رَحْمَةٌ يَحْصُلُ فِيهَا الْإِيمَانُ وَالْحِكْمَةُ وَطَلَبُ الْخَيْرِ وَالرَّغْبَةُ فِيهِ، وَلَيْسَ هَذَا إِلَّا لِمَنْ آمَنَ بِهِ وَصَدَّقَهُ وَاتَّبَعَهُ، فَإِنَّهُ يَكُونُ شِفَاءً فِي حَقِّهِ وَرَحْمَةً.

penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman  adalah menghilangkan segala penyakit hati dari keraguan, kemunafikan, kesyirikan, dan penyimpangan. Al Qur’an membawa kesembuhan dari semua itu. Begitu pula rahmat yang dapat membuahkan iman, hikmah, dan mencintai kebaikan. Hal tersebut tidak akan terjadi kecuali bagi orang yang beriman dengan Al Qur’an, membenarkannya, dan mengikutinya. Al Qur’an akan membawa kesembuhan dan rahmat untuknya.


 وَأَمَّا الْكَافِرُ الظَّالِمُ نَفْسَهُ بِذَلِكَ، فَلَا يَزِيدُهُ سَمَاعُهُ الْقُرْآنَ إِلَّا بُعْدًا وَتَكْذِيبًا وَكُفْرًا. وَالْآفَةُ مِنَ الْكَافِرِ لَا مِنَ الْقُرْآنِ، كَمَا قَالَ تَعَالَى:

Adapun orang kafir yang dzalim kepada dirinya sendiri, maka pendengarannya kepada Al Qur’an justru akan membuatnya bertambah jauh, semakin mendustakan dan semakin kafir. Keburukan itu datang dari kekafirannya bukan dari Al Qur’an. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman:


{قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ} [فُصِّلَتْ: 44]

Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh". [QS. Fushilat/41: 44]


 وَقَالَ تَعَالَى: {وَإِذَا مَا أُنزلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَذِهِ إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ} [التوبة: 124، 125]

“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. [QS. At Taubah/9:124-125].

Dari penjelasab tersebut, mari kita bertanya, apa kiranya sebab Al Qur'an tidak membawa kesembuhan untuk kita? Maka jawabannya ada tiga; pertama terburu-buru, kedua tidak yakin, dan ketiga kezhaliman yang tidak ditaubati. 


Wallahu a'lam bishowab...

****

Selesai ditulis dan diterjemahkan pada 27 Dzulqo’dan 1438 H/20 Agustus 2017 M, Achmad Tito Rusady. 

Referensi:
-        Tafsir As Sa’di

-        Tafsir Ibnu Katsir

Komentar